Kamis, 24 November 2011

Tepian Hati By Seroja

Tak lagi mampu aku berkata.
Saat lukaku menangguk sukma.
Dalam kerontang jiwa yang tengah lara.
Mengapa harus ada cinta.
Jika luka yang kini aku terima.

Aku tak mampu berdiri di tengah dia.
Aku tak mampu berkata dalam canda tawa dia.
Senyumku hanya sebuah simbul.
Simbul rekahan duka dan air mata.

Dan kini...
Aku terluka dalam diam.
Merintihpun aku tak kuasa.
Apalagi bernyanyi dalam sebuah nada cinta.
Sepi tak menghilang.

Kini aku mencoba berdiri di atas dua hati.
Yang dulu pernah saling mencintai.
Aku tak ingin meretakkan impian mereka.
Yang dulu pernah di rajutnya suatu ketika dulu.
Namun...
Aku tak berdaya.
Mampukah aku...?
Berdiri di tepian hati...?
Aku tak tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar